Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Material yang digunakan untuk membuat furniture

Mengenal Material yang digunakan untuk membuat furniture


Mengenal Material Furniture

Material penyusun untuk membuat furniture seperti kitchenset,Lemari Pakaian,Bacdrop TV,Gredenza dan lainnya.Terdiri dari berbagai macam bahan yang dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
  • Material struktur
  • Material finishing/pelapis
Setiap bagian mempunyai fungsinya sendiri yang membuat furniture tak hanya lebih indah tapi juga dapat menjalankan fungsinya menjadi tempat penyimpanan yang baik.


1. Material Struktur

Material struktur menjadi perhatian utama dalam pemilihan furniture. Dengan struktur yang kuat, tentunya furniture dapat digunakan lebih baik dan usia penggunaannyapun lebih lama. Setiap material penyusun struktur yang akan dipilih nantinya tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing2. Sebelum memutuskan untuk pergi ke pengrajin furniture, ada baiknya jika mengetahui jenis-jenis material yang dugunakan.

Kayu Solid
Bahan yang paling baik untuk membuat furniture, karena sangat kuat dan tahan lama. Sering digunakan untuk keperluan exterior dan bangunan rumah seperti kusen, pintu, pragola, dll. Sekarang ini kayu solid semakin susah di cari, dan sebagai pengganti kayu solid digunakan kayu tripleks/plywood, partikel(kayu press), blockboard, MDF(Medium Density fibreboard),.
Kayu solid masih banyak dipilih srbagai material utama penyusun furnitur. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kayu solid dapat bertahan lama, serta materialnya yg padat mudah diberi detail-detail tambahan untuk hiasan. Namun sepanjang penggunaanya, kayu solid akan mengalami muai susut yang dapat berpengaruh terhadap ukuran. Selain itu tanpa langkah pencegahan yang tepat, kayu solid lebih rentan terhadap rayap dan dapat mengeluarkan bubuk kayu sehingga bisa keropos.

Teakblock
Material ini tersusun oleh potongan kayu yang dibungkus kayu tipis. Harganyapun cukup terjangkau sehingga banyak dianjurkan untuk digunakan oleh kebanyakan pengrajin. Akan tetapi jika tidak hati-hati memilih, dalam teakblock dapat dijumpai rongga diantara potongan kayu sehingga tak dapat dipasangi paku.

Multipleks
Kayu ini biasa disebut kayu lapis, karena memiliki bentuk triplek yang berlapis-lapis. Kayu ini banyak digunakan untuk furniture dan interior ruangan, permukaannya yang lebar akan mempermudah dalam proses pembuatan. Kayu ini cukup bisa bertahan sampai puluhan tahun jika penggunaanya dilingkup interior ruangan. Jika sebagai exterior, bahan ini tidak cukup kuat terhadap cuaca alam. Namun demikian, kayu ini merupakan pengganti kayu solid yang terbaik.
Multipleks merupakan material kayu yang disusun atas beberapa lapisan kayu sejenis dengan ketebalan tertentu, dan memiliki beragam ukuran yang dapat dijumpai di toko-toko material, mulai dari 3 mm hingga 12 mm. Sebagai material sruktur untuk furnitur, multipleks cukup kokoh. Namun dipasaran harga setiap lembar multipleks lebih mahal dibandingkan material struktur lainnya sehingga harga keseluruhan furnitur pesanan dapat menjadi lebih mahal.

Partikel
Partikel dibuat dari sisa serbuk kayu yang dipress untuk dijadikan papan menyerupai triplek.Partikel ini sangat riskan terkena air karena jika terkena air dan meresap bahan akan cepat mengembang dan rusak serta tak kuat menahan beban.

MDF (Medium Density Fiberboard)
Material penyusun struktur inimerupakan material yang lazim digunakan oleh furnitur bermerk yang banyak dijumpai di toko-toko. Harganya cukup terjangkau serta sifatnya yang mudah dibentuk membuatnya menjadi pilihan yang sesuai. Akan tetapi, pada beberapa kasus, MDF tidak mempunyai usia yang cukup panjang dibandingkan dengan material lainnya.
Sesuai namanya MDF adalah material yang berserat yang di padatkan, kemudian dijadikan papan. Bahan material untuk membuat MDF banyak jenisnya diantaranya adalah kertas. Kekurangan MDF sama dengan partikel, yaitu tidak tahan terhadap air.

Blockboard
Blockboard merupakan susunan sisa potongan kayu solid yang di susun rapi kemudian dilapisi triplek 3mm pada sisi luarnya.karena blockboard dari susunan kayu solid maka blokboard tidak dapat dibuat setipis triplek yang bisa mencapai 3mm,ketebalan blockboard berkisar 15mm sampai 3-4cm.



2. Material Finishing/Pelapis.

Apapun bahan dasar struktur yang digunakan untuk furniture penyimpanan, permukaan luarnya harus di-finishing agar tampilannya indah. Dan juga untuk menutupi beberapa kelemahan kayu dalam hal warna, tekstur dan ketahan dalam hal benturan dan keadaan cuaca.

Ada berbagai jenis finishing kayu. Berdasarkan jenis materialnya, finishing untuk kayu solid dan olahan ada 2 jenis, yaitu Transparan dan Non Transparan.

a. Lapisan Transparan
Politur
Biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang dicairkan dengan alkohol. Tetapi ada juga yang siap pakai dengan komposisi alkohol yang tepat. Politur diaplilasilan dengan menggunakan kain yang di poles secara berkala pada permukaan kayu. Pengaplikasian politur dapat diulang secara berkala jika warnanya sudah memudar.

Nitro Cellulose (NC)
Terbuat dai bahan resin NC dan tiner. Bahan ini akan membentuk lapisan film yang tahan air, namun belum kuat untuk menahan goresan maupun benturan fisik. NC di aplikasikan dengan cara semprot (spray) bertekanan udara atau memakai kuas.

Melamik
Memberikan lapisan film yang lebih baik daripada NC. Permukaan kayu yang dilapis melamik menjadi sangat halus karena pori-pori kayu tertutup. Bahan ini lebih sulit untuk dilapis ulang dan akan berbau menyengat setelah aplikasi. Ada 2 pilihan finishing, yaitu matt dan glossy (mengkilat). Pengaplikasiannya dengan cara semprot atau memakai kuas.

Polyurethane (PU)
Merupakan jenis finishing yang paling tebal lapisan filmnya. Tampilannya menyerupai lapisan plastik sehingga membuat kayu tidak alami. Daya tahannya terhadap panas dan air sangat baik, membuat PU cocok untuk furnitur eksterior.

Waterbased lacquer
Menggunakan pencair air murni dan resin yang tertinggal dipermukaan kayu. Lapisannya tahan air dan goresan. Bhan ini lebih disukai oleh para konsumen dari Eropa.

b. Lapisan Non Transparan.
Material ini akan menutup 100% seluruh permukaan kayu dan menyembunyikan tampak aslinya. Bentuk fisiknya dapat berupa cat duco dan lapisan (laminate) dalam bentu lembaran atau rol.

Cat Duco
Adalah methode penyemprotan cat duco pada permukaan furnitur. Warnanya bervariasi seperti baturan dan warna-warna menyolok. Cocok untuk furnitur bernuansa modern, minimalis dan juga furnitur anak. Harganya relatif mahal dan bila sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Pengaplikasiannya menggunakan semprot atau kuas. Dengan kemajuan tehnologi dan desain sekarang ini, berbagai motif dapat dibuat dari cat ini, seperti motif batu, marmer, motif pecah seribu maupun motif perak, tembaga dan emas.

Laminate
Adalah methode finishing furnitur dengan merekatkan bahan pelapis di permukaan furnitur. Proses pelapisan menggunakan lem khusus kayu, seperti lem kuning. Pelapis yang umum digunakan antara lain veneer, PVC, decosit, tacon, HPL.

Veneer
Terbuat dari serat tipis kayu asli. Motifnya tergantung jenis kayu ; ada motif jati, sungkai, nyatoh, kamper atau mahoni. Furnitur yang dibri lapissn ini mirip kayu asli sehingga tampilannya benar2 alami. Dijual dalam bentuk gulungan dengan lebar 10-20 cm, harganya relatif mahal.

PVC (Polyvinyl Carbonate)
Merupakan lapisan berbentuk lembaran dan terbuat dari plastik. Permukaannya lebih halus dibanding bahan dari plastik lain, seperti tacon dan decosif. Berbentuk lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. Pilihan warna terbatas, hanya ada coklat dan warna turunannya. Harganya relatif murah.

Decosif
Terbuat dari bahan plastik, lebih tipis dari tacon. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang panjangnya tidak terbatas. Mempunyai variasi motif cukup banyak. Harganya paling murang dibanding jenis laminate lainnya.

Tacon
Sama seperti Decosif, terbuat dari plastik. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang panjangnya tidak terbatas. Variasi motif cukup banyak dan permukaannya bertekstur. Harganya per meter lari.

HPL (High Pressure Laminate)
Terbuat dari campuran Akrilik dan kayu. Lapisan luarnya menyerupai kayu dan mengandung serat-serat kayu, tapi bagian belakangnya akrilik. HPL biasanya berbentuk lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. Variasi motif dan warna cukup banyak serta permukaannya bertekstur. Harga bervariasi tergantung merk dan motifnya. Warna polos relatif murah dan paling mahal warna silver.

Keunggulan HPL adalah mengandung unsur kayu, cocok bagi yang ingin menampilkan warna-warna alami kayu. Bahan ini kuat (karena cukup tebal) dan elastis sehingga bisa ditekuk untuk melapisi bagian tepi furniture. Cara memasang HPL untuk melapisi furniture tidak begitu sulit.


Demikian tadi ulasan tentang mengenal material yang digunakan untuk membuat furniture custom. Apabila anda ingin membuat furniture sperti kitchenset,lemari pakain,bacdrop tv,gredenza,meja kantor,rak file dan lainnya. Anda bisa menghubungi kami.

Terima kasih,semoga bermanfaat.