Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Dinding Retak Rambut dan Pencegahannya

Foto retak rambut pada dinding bangunan

Penyebab dinding retak rambut dan pencegahannya 


Dinding atau tembok menjadi salah satu bagian penting dari sebuah rumah. Selain sebagai penopang atap,juga berfungsi sebagai pembagi ruangan. Tidak hanya kekuatannya, tampilan yang indah juga menjadi keharusan saat membangun rumah.

Tapi karena pengaruh cuaca atau ketelitian yang kurang ketika membangun, dinding menjadi sering mengalami masalah, salah satunya yaitu retak rambut. Dinding yang mengalami retak rambut memang cukup membuat resah. Dari segi kekuatan, retak rambut ini tidak begitu berpengaruh. Tapi dari segi tampilan, hal ini tentu mengganggu pandangan mata.

Sebenarnya, apa penyebab dinding bisa mengalami retak rambut? Dan bagaimana cara mencegah agar dikemudian hari tidak terjadi masalah ini? 

Penyebab Dinding Retak Rambut

Plesteran atau acian yang mengalami retak rambut biasanya karena komposisi adukan yang kurang baik. Penyebab pertama yaitu adukan yang terlalu encer. Saat dinding terkena panas matahari dan seiring berjalannya waktu, air menguap dengan jumlah yang banyak dan terjadi penyusutan pada adukan. Molekul pasir dan semen dalam adukan saling tarik-menarik sehingga menyebabkan retak rambut.

Komposisi semen yang terlalu banyak pada plesteran juga berpotensi menyebabkan retak rambut. Komposisi adukan yang baik pada plesteran adalah 1:6 (semen:pasir). Dengan catatan, pasir cukup bersih tidak mengandung pengotor seperti tanah. Untuk hal ini pasir putih cukup memenuhi syarat.

Cara Mencegah Dinding Retak Rambut

Memang secara kekuatan, retak rambut tidak berpengaruh pada struktur rumah. Tapi rumah ideal tetap harus memperhatikan tampilan dindingnya. Lakukan beberapa cara berikut untuk pencegahannya.

Cari Tukang yang Berpengalaman

  • Untuk menghasilkan dinding yang kuat dan indah, Cari tukang yang berpengalaman dan memiliki kemampuan mengerjakan plesteran atau acian dinding yang baik agar kualitas dan kerapihan hasil lebih terjaga.


Dinding harus Mengering Sempurna

  • Sebelum diplester , pastikan dinding dasarnya sudah mengering sempurna. Tunggu 14-21 hari sampai dinding benar-benar kering.

Kelembapan Dinding harus Terjaga

  • Pastikan untuk menjaga kelembapan material tetap seimbang antara bahan plester atau aci dan media dasar dinding, yaitu dengan membasahi dinding dasar menggunakan air bersih sebelum plester dan aci diaplikasikan. Hal ini dilakukan agar air yang terkandung dalam adukan tidak diserap oleh bahan penyusun dinding (bata/batako) dan adukan bisa menempel dengan baik.


Beri Jeda Waktu antara Proses Plester dan Aci

  • Jeda antara proses plester dan mengaci kurang lebih 3 minggu untuk memberikan waktu agar bahan plester mengeras atau mengering secara sempurna.

Material Plester atau Aci Bersifat Plastis

  • Gunakan material plester dan aci yang memiliki elastisitas baik agar mampu melindungi material dasar dinding dari pengaruh cuaca. Penggunaan Mortar Indonesia untuk plesteran atau acian pada dinding bata ringan sangat dianjurkan karena memiliki racikan khusus agar memiliki elastisitas yang baik.
  • Sedangkan pada dinding bata merah, bisa menggunakan Semen Gresik untuk mendapatkan hasil plesteran atau acian yang kokoh dan tahan lama. Mortar Indonesia dan Semen Gresik adalah produk dari SIG yang memiliki daya rekat terkuat, hasil aplikasi lebih maksimal, dan lebih cepat kering.
Untuk memperbaiki dinding yang sudah terlanjur retak rambut,Silahkan baca artikelnya di sini.
Demikian penjelasan dari kami mengenai penyebab retak rambut dan pencegahannya. Semoga bermanfaat. Terima Kasih.