Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komposisi Adukan Yang Baik Untuk Beton Dan Pasangan

 

Komposisi adukan yang baik

Kualitas bangunan rumah tinggal yang menggunakan dinding bata merah atau bata ringan sangat ditentukan oleh baik buruknya kualitas adukan beton struktur bangunan dan adukan pasangan dinding bangunan. Masyarakat awam pada umumnya kurang memperhatikan hal tersebut, sebab mereka mempercayakan sepenuhnya kepada tukang atau pemborong bangunan. Kalau pemborongnya bertanggung jawab, dalam arti jujur tidak mengurangi standar kualitas adukan beton dan pasangan,tidak jadi masalah.

Standar kualitas adukan beton dan adukan pasangan ada aturannya dan dapat kita lihat pada analisa harga satuan pekerjaan konstruksi (AHS-SNI). Untuk komposisi campuran adukan (pasangan bata, pasangan pondasi atau plesteran) adalah 1 semen : 3 pasir, atau 1 semen : 4 pasir, dan paling rendah 1 semen : 5 pasir. Sedangkan untuk adukan beton adalah 1 semen : 2 pasir : 3 koral, atau adukan beton K-225, K-250, K-275, dan K-300. Adukan beton untuk rumah tinggal cukup dengan campuran 1 : 2 : 3 atau setara K-175.

Selain perbandingan campuran yang menentukan kualitas adalah kualitas pasir, kalau semen merek apapun suda SNI jadi tidak perlu diragukan walaupun ada sebagian kecil orang yang fanatis terhadap merek tertentu, padahal itu salah kaprah. Justru kebanyakan orang tidak pernah peduli dengan kualitas pasir dan tidak pernah mau tahu hal itu.

Pasir yang baik kualitasnya adalah pasir yang tidak mengandung tanah/lumpur. Cara memeriksa kualitas pasir sangat mudah, ambil setengah ember pasir lalu tuangkan air secukupnya dan aduk sampai rata, lalu tuangkan air ke ember lain. lakukan sampai 3 kali dan air yang di aduk campurkan. Biarkan air bekas cucian pasir sampai bening. Apabila air cucian sudah bening lalu buang perlahan-lahan jangan sampai endapannya (tanah/lumpur) terhanyut. Periksa endapan tersebut dan berapa banyak endapan tersebut. Apabila volume tanah/lumpur lebih dari 3% maka kualitas pasir adalah jelek.

Koral beton yang baik adalah batu giling, sekilas pandangan juga akan terlihat, jika batunya berwarna hitam kebiruan dan keras, maka kualitas koral tersebut baik. Koral yang jelek kualitasnya adalah jika banyak terdapat batu yang lunak atau batu mati.

Selain campuran dan kualitas bahan pasir dan koral, maka yang terakhir adalah cara mencampur atau mengaduknya. Cara mengaduk yang baik adalah menggunakan alat yaitu beton molen, baik untuk adukan beton maupun adukan pasangan. Jika tidak mungkin menggunakan mesin beton molen, maka buatlah tempat membuat adukan yang tidak menyerap air, yaitu diatas tanah yang diplester adukan dan pinggirannya dibuatkan dinding pasangan bata, maksudnya jangan sampai air semen yang tumpah atau menyerap ke dalam tanah, dan agar adukan bersih tidak bercampur tanah yang tebawa oleh cangkul.